Pekalongan (21/4) - Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Selenggarakan Forum Group Disscusion (FGD) Program Pemberdayaan Masyarakat (Proberkat) di Kelurahan Pasirkramatkraton Kecamatan Pekalongan Barat. Kegiatan ini mengusung Tema “Membangun Ketahanan Keluarga di Kawasan Terdampak Banjir”.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenal lebih jauh karakterikstik masyarakat dan mencari akar permasalahan warga sekitar. Berkesempatan hadir Dekan Fakultas Syariah Dr. Akhmad Jalaludin, M.A, Ketua Tim Pokja Pemberdayaan dari Jurusan HKI, Dosen Pembimbing Lapamgam (DPL) KKN di Kelurahan Pasirkramatkraton Dr. Moh.Hasan Bisyri, M.Ag, Lurah , RT & RW serta warga sekitar.
Dr. Moh. Hasan Bisyri, M.Ag selaku Ketua Proberkat dan DPL KKN mengemukakan bahwa, berdasarkan survey di KUA, Kelurahan Pasirkramatkraton merupakan Kelurahan yang tingkat kasus perceraianya berada di posisi kedua di wilayah Pekalongan Barat. Ada 18 kasus dan menurut tinjauan dari KUA termasuk yang paling tinggi tingkat perceraiannya. Berdasarkan survey dari mahasiswa, juga menemukan pelanggaran masa iddah yang ada Kelurahan Pasirkramatkraton masih tergolong cukup tinggi.
Pada masa iddah itu ada beberapa kasus yang terjadi di wilayah kelurahan Pasirkramatkraton misalnya pada saat masa iddah cerai/wafat orang itu tidak boleh menerima lamaran/pacaran/menikah dengan orang lain tetapi dalam prakteknya orang yang masih dalam proses perceraian dengan suaminya belum selesai tetapi wanita tersebut sudah memulai berhubungan dengan laki-laki lain. Tentunya ini akan menjadi persoalan, setelah dilakukan kajian maka Tim Pokja merasa perlu untuk melakukan pemberdayaan di wilayah ini.
Program pemberdayaan ini secara khusus ada dibawah Jurusan HKI. Persoalan ketahanan keluarga menjadi penting karena Negara itu bisa kuat jika masyarakatnya juga kuat, dan masyarakat itu menjadi kuat jika rumah tangga juga kuat. Maka untuk membangun sebuah Negara yang kuat, dimulai dari membangun ketahanan keluarga.
Lurah Pasirkramatkraton menyampaikan terimakasih karena adanya kegiatan ini, menurutnya ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kelurahan, angka perceraian di kelurahannya termasuk yang cukup tinggi di tingkat Kecamatan Pekalongan Barat. Dampak perceraian tinggi bisa dari lingkungan, ekonomi atau kemiskinan. Itulah sebabnya harus ada ketahanan keluarga untuk mempertahankan keluarga , “harapannya kedepan kita bisa meningkatkan budaya ketahanan keluarga sehingga bisa menekan angka perceraian ataupun mengurangi pernikahan dini”, imbuhnya.
Dr. Akhmad Jalaludin, M.A selaku Dekan Fakultas Syariah mengemukakan bahwa sebenarnya ada 2 kegiatan disini yaitu pembukaan dan sosialisasi sekaligus FGD untuk Program Pemberdayaan Masyarakat atau yang biasa disebut proberkat dan KKN. Dan beliau hadir disini untuk kegiatan Proberkat. Perlu diketahui, di IAIN Pekalongan ada program Proberkat berbasis Prodi yang dilaksanakan terpadu dengan KKN. Proberkat sendiri, dilaksanakan selama 4 bulan, sedangkan KKN selama 45 hari. 1 program proberkat akan didukung dengan 3 kali program KKN.
“Proberkat ini merupakan kegiatan berbasis Prodi dan untuk Fakultas Syariah sendiri memiliki 3 prodi yaitu Hukum Keluarga Islam (HKI) yang melakukan Proberkat di Kelurahan Pasirkramatkraton, Hukum Tata Negara (HTN) di Kelurahan Bendan Kergon, dan Hukum Ekonomi Syariah (HES) di Banyuurip”, ungkapnya.
Sebelum kegiatan berakhir, Fakultas Syariah mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga sekitar untuk mengikuti FGD ini, dan memberikan masukan kira-kira program apa saja yang bisa dilaksanakan oleh Tim Proberkat bersama Tim KKN ini. Harapannya warga bisa menyampaikan persoalan-persoalan yang ada sehingga nanti bisa dipetakan oleh Teman-teman dari Tim ini. Yang selanjutnya akan di analisis dan mungkin akan dilakukan skala prioritas penanganan sebagai acuan penyusunan program kerjanya. Sehingga persoalan-persoalan yang ada di Kelurahan Pasirkramatkraton bisa diambil benang merahnya oleh Tim Proberkat dan Tim KKN. _(FASYA)
