Prof. Zakiyuddin Baidhawy: Penelitian tanpa Publikasi Hampa Makna
Pekalongan - “In science, no matter how spectacular the result are, the work is not completed until the results are published,” kata Zackiyuddin Bhaidhawy dalam Workshop Academic Writing untuk Publikasi Jurnal Akreditasi di IAIN Pekalongan (12/12/2017).
Dosen IAIN Salatiga yang baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Studi Islam ini menjelaskan tanpa publikasi, sebuah penelitian kehilangan magis dan kekuataanya. Oleh karenanya, dibutuhkan pemahaman yang komprehensif untuk bisa menaklukkan jurnal-jurnal nasinal dan internasional.
Zakiyuddin Baidhawy memberikan kunci sukses agar bisa menembus berbagai jurnal nasional dan internasional. “Orang yang mau menulis jurnal seperti orang yang akan bertamu ke rumah orang lain. Apa yang harus diketahui terlebih dulu? Dalam tradisi kita, orang yang yang berkunjung dan masuk ke rumah orang lain harus mengucapkan salam terlebih dahulu. Begitu juga ketika kita akan mengirimkan artikel ke jurnal atau publikasi yang lain. Salamnya adalah pahami terlebih dahulu guide for authors atau panduan bagi penulis,” lanjutnya.
Memahami gaya selingkung jurnal
Menurutnya, tanpa memahami terlebih dahulu secara detail tata aturan di jurnal, penulis akan tersesat di belantara yang entah-berantah. Hal tersebut karena masing-masing jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda. Sehingga tanpa membaca secara cermat tentang aturan tersebut, maka besar kemungkinan akan mendapatkan penolakan dari para pengelola jurnal terkait.
“Jadi, memahami guide for authors merupakan salam utama dan kunci pertama yang dimiliki oleh semua penulis yang akan mengirimkan naskahnya. Jangan sampai belum membaca dan, terlebih, memahaminya lalu mengirimkan naskahnya,” tutur Direktur Pascasarjana IAIN Pekalongan ini.
Zakiyuddin Baidhawy membeberkan trik jitu untuk bisa memahami gaya selingkung sebuah jurnal. “Cara terbaik memahami gaya selingkung sebuah publikasi adalah dengan membaca artikel yang telah dipublikasikan di jurnal tersebut,” jelasnya. Dengan terbiasa membaca artikel di suatu jurnal, seseorang sebenarnya, secara tidak langsung, berkenalan dengan gaya selingkung yang digunakan.
Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang Lt. 3 Rektorat IAIN Pekalongan ini dihadiri 40-an dosen dan pengelola jurnal di lingkungan kampus yang terletak di Jl. Kusuma Bangsa No 9 Kota Pekalongan ini.
Rektor IAIN Pekalongan, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan pimpinan IAIN Pekalongan memiliki dua fokus untuk beberapa tahun ke depan. Pertama, akreditasi jurusan. Kedua, akreditasi jurnal. “Para pimpinan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap keduanya. Kami juga telah membentuk tim jurnal, yang disebut dengan Istana Jurnal,” jelasnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M), Maghfur, M.Ag., menegaskan acara ini untuk mendorong agar tercipta lingkungan akademik yang bagus. “Dengan iklim akademik yang kondusif, diharapkan akan melahirkan banyak karya dosen yang terpublikasi di jurnal-jurnal terakreditasi, baik nasional dan internasional.”