IAIN Pekalongan telah merilis SIKADU versi Android, aplikasi bisa diunduh di Google Play
hasil SKD dan pelaksanaan SKB pengadaan CPNS IAIN Pekalongan, silahkan cek PENGUMUMAN
Hati-hati terhadap modus penipuan melalui sms/telp tentang pelatihan/apa saja yg mengatasnamakan pimpinan IAIN Pekalongan, konfirmasikan terlebih dulu ke (0285) 412575

IAIN Pekalongan

IAIN Pekalongan Bangun 21 Laboratorium Riset dan Sosial

E-mail Print PDF

Pekalongan - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan mencanangkan 21 laboratorium riset dan sosial yang tersebar di empat wilayah kota dan kabupaten. Rektor IAIN, Ade Dedi Rohayana mengatakan bahwa laboratorium sebagai ikhtiar mewujudkan Islam Indonesia yang ramah, moderat, serta mengayomi umat.

lab riset-sosial iain

Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Maghfur Ahmad menjelaskan bahwa “laboratorium ini berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman untuk perbaikan sistem sosial, ekonomi dan politik yang berkeadilan. Melalui labsos inilah mahasiswa, dosen, dan masyarakat melakukan riset sesuai topik yang relevan dengan masing-masing program studi. Diharapkan, proses dan hasil riset yang dilakukan secara partisipatif dapat berguna untuk mengatasi problem-problem sosial keagamaan yang dihadapi umat.”

Menurut Maghfur, “selama ini masyarakat memandang kontribusi IAIN dalam konteks pembangunan masih minim. Ilmu-ilmu keagamaan juga dianggap tidak relevan dengan kebutuhan umat. Anggapan ini kita anulir melalui usaha membangun stasiun riset yang hasil akhirnya dapat memperbaiki tatanan sosial. Kampus kita harus berpihak. Berpihak pada kelompok yang terpinggirkan, tak berdaya.” pungkas Ketua Lakpesdam Kota.

Terciptanya laboratorium sosial membutuhkan kolaborasi antar pihak dan membutuhkan pendekatan multidisipliner. Sebab itu, LP2M melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) mengintegrasikan dua agenda sekaligus, yaitu program Pemberdayaan Mayarakat dan Kuliah Kerja Nyata berbasis Prodi. Dengan cara ini diharapkan target tiga target tercapai., yaitu (1) meningkatkan kualitas hidup masyarakat dampingan sesuai dengan keilmuan prodi; (2) munculnya pemahaman atau pengetahuan baru tentang persoalan yang ada di masyarakat sesuai ilmu yang ada di prodi; serta (3) diakuinya peran sosial IAIN Pekalongan sebagai kampus yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Kepala P2M, Abdul Hamid menginformasikan bahwa pada tahun ini IAIN mengutus dosen dan mahsiswa di 21 laborarorium sosial untuk melakukan kerja-kerja riset dengan fokus dan topik yang beragam. “tema disesuaikan dengan kebutuhan prodi. Namun dosen, mahasiwa, masyarakat dan beragam ilmu tetap terintegrasi. Tidak ada persoalan yang bisa diselesaikan hanya satu disiplin, butuh bantuan disiplin yang lain,” jelas pria asal Brebes.

Adapun tema dan lokasi labsos antara lain; Kampung Ramah Anak Tirto Kota Pekalongan; Sistem Informasi Kampung Iklim Berbasis Ihyaus Sunnah Rowolaku Pekalongan; Pemberdayaan Masyarakat Sosial Keagamaan di Purba Talun; Keluarga Tangguh Iklim Berbasis Ihyaus Sunnah Gamer; Kedaulatan Pangan Melalui Pengolahan Singkong Desa Tombo Batang; Memutus Generasi PSK Kluwih Bandar; Kursi Pelaminan Tanpa Keterpaksaan Dusun Winong Desa Sumub Lor Sragi ; Revitalisasi Fungsi Masjid Wonokromo Comal Pemalang; Kampung Ramah Lingkungan Desa Babalan Lor Kecamatan Bojong; Sufi Healing RPSBM; Kampung Sains Desa Wates; Citizen Journalism Kelurahan Gumawang Wiradesa Pekalongan; Kampung Bhasa Inggris Simbang Wetan; Sistem Informasi Manajemen (SIM) Masjid Kelurahan Banyurip Kota Pekalongan; Remaja Masjid Berdaya desa Loning Kecamatan Petarukan Pemalang; Kampung Literasi Banyurip; Keluarga Sakinah Kelurahan Noyontaan; Kampung Bahasa dan Budaya Sembung Jambu Bojong; Peternakan Ikan dalam Keramba berbasis Madrasah; Tata Kelola Keuangan Desa; Save the Children Bendan Sari Pekalongan.