Pekalongan - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan kembali menggelar acara Studium General Tahun Akademik 2016/2017 pada 25 Agustus 2016. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kampus ini diperuntukan bagi mahasiswa IAIN Pekalongan khususnya mahasiswa baru, disamping itu juga dihadiri oleh seluruh pimpinan, dosen dan pegawai IAIN Pekalongan.
Tema yang diangkat dalam Studium General ini adalah "Membangun Keseimbangan Kecerdasan Spiritual, Intelektual dan Sosial Dikalangan Sivitas Akademika IAIN Pekalongan Menuju Kampus Rahmatan Lil Alamin". Menurut ketua panitia Dr. H. Muhlisin, M.Ag. bahwa kegiatan ini diikuti oleh 2029 mahasiswa baru, yang meliputi mahasiswa D3, S1 dan S2. Selain itu tidak sedikit juga mahasiswa lama yang turut hadir ikut mensukseskan kegiatan ini.
Sebelum narasumber menyampaikan hikmah ilmiahnya diadakan juga pembacaan simtudduror, asmaul khusna, khataman Al Qur'an dan dzikir akbar. Kegiatan ini dibuka langsung oleh pimpinan IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat datang kepada peserta Studium General, khususnya mahasiswa baru yang akan memulai perkuliahan semester gasal tahun akademik 2016/2017 ini. Beliau merasa terharu dengan banyaknya peserta yang hadir, apalagi acara yang diawali dengan khataman Al Qur'an dan dzikir akbar ini berlangsung dengan khidmat.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa "Kecerdasan sosial dan intelektual tidak ada apa-apanya jika tidak diimbangi dengan kecerdasan spiritual, sehingga harus dikuatkan lebih dulu spiritualnya ". Ini juga menjadi harapan beliau untuk semua peserta kuliah umum terutama mahasiswa baru IAIN Pekalongan
Kegiatan yang penuh hikmah ilmiah ini mendatangkan narasumber Ra’is Jam’iyah Ahlith Thariqah Mu’tabarah DKI Jakarta, KH. Wahfiudin Sakam, SE, MBA. Secara umum beliau menekankan pentingnya seseorang untuk meningkatkan dan menjaga iman dalam qolbu setiap diri muslim. Menurut beliau qolbu itu sendiri meliputi qolbu secara fisik/jasmani dan qolbu secara ruhani, qolbu secara fisik adalah jantung dan bukan hati/liver yang selama ini orang yakini.
Jika qolbu seseorang baik maka akan baik jasmani maupun ruhaninya. Untuk meningkatkan dan menjaga kecerdasan spiritual, seseorang perlu membiasakan berdzikir "La Ilaha Illallah" didalam qolbunya serta menghilangkan hal-hal buruk yang ada pada dirinya. Menurut beliau, seseorang yang didalam qolbunya ada "La Ilaha Illallah" pasti akan masuk surga. Namun, langsung atau tidaknya ke surga tergantung kadar pahala dan dosanya.
Dengan selalu berdzikir insya Allah akan meningkatkan dan menjaga kecerdasan spiritual kita, sehingga kecerdasan intelektual dan sosial akan mudah didapat. Dalam kegiatan ini juga dipraktekan langsung pada seluruh peserta yang hadir bagaimana cara berdzikir menurut tarekat Ahlith Thariqah Mu'tabarah.
Selesai acara dilanjutkan sholat dzuhur berjamaah dan dzikir yang dipimpin langsung oleh beliau. Akhirnya, dengan kegiatan ini diharapkan para peserta Studium General terutama mahasiswa baru tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual dan sosial namun juga harus diimbangi dengan kecerdasan spiritual yang baik.