Tes PMB Jalur Mandiri Tahun 2015 akan dilaksanakan pada hari Selasa-Rabu, 04-05 Agustus 2015 di Kampus STAIN Pekalongan
Hasil seleksi UM-PTKIN Tahun Akademik 2015 dan tata cara registrasi ulang bisa dilihat di INFORMASI PMB
Bagi Mahasiswa lama yang belum registrasi sampai tanggal 10 Juli 2015, akan dilayani lagi pada tanggal 03-05 Agustus 2015
Input KRS, bimbingan studi mahasiswa & revisi mata kuliah, tanggal 10-14 Agustus 2015
Pendaftaran Ujian Masuk STAIN Pekalongan Jalur Mandiri  tgl 15 Juni - 31 Juli 2015, selengkapnya kunjungi http://pmb.stain-pekalongan.ac.id
Hati-hati terhadap modus penipuan melalui sms/telp tentang pelatihan/apa saja yg mengatasnamakan pimpinan STAIN Pekalongan, konfirmasikan terlebih dulu ke (0285) 412575

STAIN Pekalongan

Jurusan Tarbiyah Adakan Workshop Kurikulum dan Silabus Berbasis KKNI

E-mail Print PDF


Pekalongan - Berlangsung di ruang sidang rektorat STAIN Pekalongan, baru-baru ini jurusan Tarbiyah mengadakan workshop tentang kurikulum dan silabus berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, dari tanggal 9 hingga 10 Mei 2015 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Drs. Moh. Muslih, M.Pd., Ph.D.

Sebanyak 40 peserta hadir dalam workshop ini, semuanya adalah merupakan dosen Jurusan Tarbiyah yang meliputi program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA).

Menurut ketua panitia Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai pembuka gebyar bulan pendidikan dalam rangka hari pendidikan nasional dan hari kebangkitan nasional pada bulan Mei 2015 ini. Oleh karena itu jurusan Tarbiyah mengadakan beberapa kegiatan, di antaranya adalah kegiatan workshop dan seminar pendidikan.

"Kegiatan workshop ini di maksudkan untuk menambah wawasan dan membekali kemampuan akademik para dosen jurusan Tarbiyah dalam mendesain kurikulum, silabus dan SAP berbasis KKNI, karena dosen di jurusan Tarbiyah senantiasa dituntut untuk mengikuti isu-isu kontemporer yang berkembang di dunia pendidikan. Di masa yang akan datang tantangan lulusan Tarbiyah akan semakin besar, sehingga kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan profil utama lulusan sangat dibutuhkan, salah satunya yaitu kurikulum yang berbasis KKNI ini", tegas ketua panitia yang juga merupakan ketua Jurusan Tarbiyah ini.

Pada hari pertama, kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag., Wakil Rektor I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, beliau menjelaskan tentang konsep dasar Indonesian Qualification Frame Work atau Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan implementasinya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) seperti STAIN, IAIN dan UIN.

KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja diberbagai sektor. Hal ini sebagai perwujudan mutu dan jatidiri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta program peningkatan SDM secara nasional, demikian dipaparkan Prof. Sutrisno.

Ada 2 alasan yang melatarbelakangi mengapa harus ada KKNI, yaitu alasan eksternal dan internal. Secara eksternal lebih dikarenakan adanya tantangan dan persaingan global dan ratifikasi Indonesia di berbagai konvensi, sementara secara internal dikarenakan adanya kesenjangan mutu, jumlah dan kemampuan SDM, relevansi penghasil vs pengguna lulusan Perguruan Tinggi juga berimplikasi adanya pengangguran, beragam aturan kualifikasi dan beragam pendidikan. Sering terjadi kasus tenaga kerja Indonesia dihargai “lebih rendah” dari kompetensi dengan kualifikasi yang sama dari negara lain, maka KKNI juga dalam rangka melindungi tenaga dan sumber daya manusia Indonesia.

Menurut Prof. Sutrisno juga, bahwa lulusan S.1 Tarbiyah itu harus memiliki 6 hal, antara lain adalah mampu memanfaatkan iptek dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi dalam situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah, menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, mampu memformulasikan penyelesaian secara prosedural dan mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi serta bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

"Sesuai KKNI ini pula maka mahasiswa harus diberi kesempatan magang kurang lebih tiga kali, seperti dikemas dalam kegiatan microteaching, peerteaching dan praktik mengajar di sekolah atau madrasah", imbuh beliau.


Pada hari kedua, peserta workshop di bagi dua, dosen program studi (prodi) PAI dan PBA bersama narasumber Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar dari Pasacasarjana UIN Walisongo Semarang di ruang sidang lantai III rektorat, dan dosen prodi PGMI dan PGRA bersama narasumber Prof. Dr. Samsudi dari Universitas Negeri Semarang di ruang sidang lantai II rektorat.

Dalam kesempatan itu pula, masing-masing mereview kurikulum di program studi yang bersangkutan dengan berbasiskan KKNI. Di ruang sidang lantai III ditemukan bahwa berdasar hasil review, kurikulum harus ada deskripsinya berdasar pada kebutuhan kompetensi dan profil utama lulusan, kurikulum terlalu sarat beban dan ada beberapa matakuliah yang tidak terlalu mendukung kompetensi dan profil utama lulusan PAI dan PBA.

Kurikulum PAI terlalu sarat beban yang muatannya kompetensi Pedagogik, sementara muatan kompetensi profesional masih perlu ditambah, untuk itu kalau berbasis KKNI maka harus ada beberapa perubahan dan perbaikan kurikulum untuk masa mendatang, khusus lulusan prodi PAI dikhawatirkan kaya metodologi tapi kurang penguasaan terhadap substansi dan bahan yang mau diajarkan. Sedangkan menurut beliau prodi PBA komposisi sudah agak proporsional tinggal menata kembali beberapa mata kuliah yang dianggap tidak terlalu mendukung profil lulusan, demikian hasil diskusi dengan Profesor Ibnu.

Ditempat yang berbeda peserta workshop asyik berdiskusi dengan Prof. Samsudi, diskusi berlangsung intens tentang bagaimana implementasi KKNI pada prodi PGMI dan PGRA. Setelah direview ada beberapa mata kuliah kurikulum PGMI dan PGRA yang tidak terlalu mendukung terhadap kompetensi profil utama lulusan PGMI dan PGRA, sehingga perlu ada penataan dan perbaikan sesuai kebutuhan untuk kurikulum yang diberlakukan dimasa mendatang. Kedua prodi ini memang relatif masih baru dibanding prodi PAI dan PBA, sehingga workshop ini merupakan review kurikulum pertama untuk kedua prodi yang banyak diminati para guru ini.

Maka secara umum jurusan Tarbiyah telah mereview kurikulum di empat program studi dan akan mengadakan perubahan dan penataan sesuai kebutuhan kurikulum masing-masing prodi. Akhirnya, semoga workshop kurikulum berbasis KKNI ini menjadikan kurikulum Tarbiyah STAIN Pekalongan lebih baik lagi. Amin.